MEMUNCULKAN GHIRAH DALAM KETERBATASAN WAKTU

Jum'at, 25 Oktober 2019 08:01 WIB

PBA UMM News - Awal Oktober menjadi awal kembalinya ghirah perjuangan dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Permulaan semester yang cukup untuk menunjukan kembali eksistensi mahasiswa PBA dalam berkarya dan berprestasi. Hal ini dapat dibuktikan melalui ajang bergengsi bertaraf Nasional yang pesertanya berasal dari kaum terdidik dan terpelajar. Dilaksanakan pada Sabtu 6 Oktober 2019, berlokasi di Yogyakarta daerah yang kental akan budaya, tepatnya di Universitas Ahmad Dahlan, salah satu universitas swasta terbesar di bawah naungan Muhammadiyah.

Mengulang seperti tahun-tahun sebelumnya UAD kembali mengadakan perlombaan yang mana bertujuan untuk merangkul pejuang-pejuang Islam dalam ranah intelektual dan kreativitas. Ajang bergengsi yang bernuansa Timur Tengah lengkap dengan budaya serta bahasanya ini disebut dengan “Arabic World Festival” mengusung tema yang tak kalah menarik yakni kolaborasi budaya Indonesia dengan budaya Timur Tengah yang dihadirkan di Yogyakarta. 

Pada perlombaan ini, tim PBA UMM berhasil membawa pulang 2 trophy yaitu juara harapan I Debat Bahasa Arab dan juara harapan II Ghina Araby. Sedikit kecewa karena jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya PBA UMM berhasil mendapat juara 3 debat bahasa arab dan juara I ghina araby pada event yang sama. Namun menurut Dzulqornain sendiri pencapaian tim PBA UMM kali ini sudah cukup baik mengingat waktu persiapan untuk mengikuti lomba sangat singkat yaitu hanya 5 hari sedangkan skala perlombaan yang bertaraf nasional melibatkan peserta dari berbagai universitas di seluruh Indonesia dan tim PBA UMM berhasil bersaing mengalahkan 18 tim debat dan 17 peserta ghina araby lainnya.

Mahasiswa asal Mojokerto ini juga mengungkapkan bahwa kesempatan kali ini menjadi bahan pembelajaran dan evaluasi, bahwa persiapan yang matang itu sangat penting `terlebih dalam perlombaan debat Bahasa Arab yang cukup sulit. Sehingga ke depanya akan lebih giat dalam berlatih danterus berusaha meningkatkan kualitas, skill dan kemampuan diri serta tidak boleh puas dengan apa yang telah dicapai.

“Komunikasi, semangat, dan berlatih merupakan kunci keberhasilan, kami siap membimbing kawan-kawan, apapun yang bisa dan terbaik untuk PBA, kami siap membimbing” tambah Romli, mahasiswa PBA yang tengah menempuh semester tujuh tahun ini, dan juga merupkan rekan seperjuangan debat Dzulqornain. Salam perjuangan dari mahasiswa PBA. Semoga apa yang diharapkan dapat terwujud. Wallahu a'lam bissawab. [ATy & Tim Jurnalis PBA]

Shared: